Perkembangan Koperasi Jawa Tengah
batik tulisPerkembangan jumlah koperasi di Jawa Tengah selama 5 tahun terakhir, jumlah koperasi meningkat dari 12.678 (2003) menjadi 17.617 unit (2008) ada kenaikan 4.939 unit koperasi ( meningkat sebesar 38,96 %). jumlah anggota koperasi meningkat dari 4.043.613 orang pada tahun 2003 menjadi 4.576.355 orang pada tahun 2008 ada kenaikan sebanyak 532.742 orang anggota koperasi ( meningkat sebesar 13,17 %. ). Jumlah tenaga kerja di koperasi 29.329 orang tahun 2003 menjadi 51.048 orang pada tahun 2008 ada kenaikan jumlah tenaga kerja yang diserap oleh koperasi sebanyak 21.719 orang ( meningkat 70,05 % ). Jumlah Asset / Modal koperasi mengalami peningkatan sebesar 98,49 % dalam kurun waktu lima tahun dari 2003 - 2008 yaitu dari Rp 4,192 triliun pada tahun 2003 menjadi Rp 8,321 triliun pada tahun 2008 , Nilai transaksi atau volume usaha koperasi pada tahun 2008 senilai Rp 11,180 triliun mengalami kenaikan sebesar Rp 5,282 triliun atau 89,55 %. dibanding tahun 2003 sebesar Rp 5,898 triliun.
Perkembangan Koperasi Simpan Pinjam / Unit Simpan Pinjam Koperasi (KOPERASI SIMPAN PINJAM/ UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASIKoperasi) menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan sebagai Lembaga Keuangan Mikro Alternatif, sampai dengan tahun 2007 jumlah KOPERASI SIMPAN PINJAM/ UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASIKoperasi mencapai 7.405 unit dengan jumlah anggota sebanyak 3.176.745 orang, menyerap tenaga kerja mencapai 34.658 orang sedangkan asset Rp. 3,442 trilyun, tabungan Rp. 2,237 trilyun, pemberian pinjaman kepada UMKM mencapai Rp. 6,337 trilyun serta pinjaman diberikan Rp. 2,559 trilyun. SHU mencapai Rp. 89,482 milyard, modal sendiri Rp. 1,024 trilyun.
Dalam upaya mengembangkan kualitas SDM dan pengelolaan KOPERASI SIMPAN PINJAM/ UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI Koperasi maka telah dilaksanakan sertifikasi profesi Koperasi Jasa Keuangan terhadap pengelola KOPERASI SIMPAN PINJAM/ UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI Koperasi, sertifikasi bagi fasilitator dan pengelola Koperasi Jasa Keuangan bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Jasa Keuangan (LSP-KJK).
Keberadaan Koperasi Unit Desa (KUD) sangat strategis dalam menggerakan roda ekonomi diwilayah perdesaan. KUD mempunyai sarana infrastruktur yang lengkap mulai dari Rice Mill Unit (RMU), gudang, lantai jemur dan waserda yang sarananya untuk mempunyai kebutuhan para petani di perdesaan. Jumlah KUD di Jawa Tengah sampai dengan tahun 2007 mencapai 590 unit. Selama ini KUD/Koperasi telah menangani penyaluran pupuk ke PT. Pusri dan pengadaan pangan dengan Dolog Divre Jateng.
Jumlah KUD/Koperasi yang menjadi distributor pupuk sebanyak 23 unit, sesuai dengan slogan Bali Ndeso Mbangun Deso maka KUD/Koperasi ke depan perlu diberi kesempatan yang lebih luas untuk menangani penyaluran pupuk dan pengadaan pangan karena keberadaan KUD/Koperasi merupakan wadah para petani dalam memenuhi semua kebutuhan yang diperlukan dibidang pertanian.
Adapun pekembangan usaha Koperasi yang berupa Warung Serba Ada (Waserda) dan Sentra Perkulakan Koperasi (Senkuko) maupun Program SmesComart menunjukkan hasil yang cukup baik. Waserda Koperasi sampai dengan Tahun 2007 sebanyak 1.733 unit dengan omset/hari Rp. 187 Juta, modal sendiri Rp. 21 Milyar, penyerapan tenaga kerja sebanyak 2.746 orang. Senkuko sebanyak 67 unit dengan omset/hari Rp. 10,8 Juta, modal sendiri Rp. 8,6 Milyar dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 5.497 orang. Sedangkan program SmesComart/pasar ritel modern yang dikerjasamakan dengan Alfamart dan Omimart sebanyak 3 unit dan yang mandiri sebanyak 26 unit.
disunting dari http://dinkop-umkm.jatengprov.go.id/?p=167#more-167
Tidak ada komentar:
Posting Komentar